CARA MENCAPAI TARGET SEWAKTU MENJADI PENUMPANG DI KAPAL LAUT
Pada waktu Claude M Bristol bepergian sebagai Turis dan menjadi penumpang di sebuah kapal laut, ia menjadi teman duduk kapten kapal dikapal itu. Suasana perjalanan sangat menyenagkan baginya karena kapten kapalnya simpatik luwes dan menyenangkan.
BEGINILAH KIRA-KIRA LEBIH KURANG SUASANA BERTEMAN DENGAN KAPTEN KAPAL DI DALAM SEBUAH PERJALANAN WISATA.
Anda bisa melihat suasananya di gambar di bawah ini:PADA WAKTU LIBUR BERIKUTNYA CLAUDE M BRISTOL JUGA AKAN BEPERGIAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPAL LAUT LAGI. KARENA MERASA NYAMAN SEWAKTU DUDUK DALAM PERJALANAN BERDEKATAN DENGAN KAPTEN KAPAL, MAKA CLAUDE M BRISTOL MEMPUNYAI TARGET BAHWA DI PERJALANAN YANG KEDUA DENGAN KAPAL LAUT BERIKUTNYA IA INGIN AGAR BISA LAGI DUDUK BERDEKATAN DENGAN KAPTEN KAPAL KEPUNYAAN PERUSAHAAN PELAYARAN JEPANG YANG AKAN DITUMPANGINYA.
PERTANYAANNYA BAGAIMANA CARA IA BISA BERHASIL MENDAPAT APA YANG DIINGINKANNYA ITU?
MAKA IA MEMASANG TARGET: DUDUK DI DEKAT TEMPAT DUDUK KAPTEN KAPAL
CARA MENCAPAI TARGET KETIGA:
IA MEMBAYANGKAN DIRINYA BAHWA NANTI AKAN DUDUK DISAMPING KAPTEN KAPAL. DAN IA BERULANG-ULANG MELAKUKAN AFIRMASI DENGAN BERKATA PADA DIRI SENDIRI: "SAYA AKAN DUDUK DI DEKAT KAPTEN KAPAL." DAN BERKATA LAGI: "SAYA AKAN DUDUK DI DEKAT KAPTEN KAPAL." IA TERUS MENERUS MENGULANG-ULANG KATA-KATA ITU SEMACAM SUGESTI DIRI, DAN AKHIRNYA....IA BENAR-BENAR MENDAPAT TEMPAT DUDUK DI DEKAT KAPTEN KAPAL.
INILAH PROFIL SEORANG KAPTEN KAPAL LAIUT PESIAR
Claude M. Bristol bisa mencapai target dengan cara mensugesti diri ber-ulang-ulang dengan berkata sbb: "Saya harus duduk di samping tempat duduk kapten kapal ini, saya harus duduk dikursi dekat meja kapten kapal" dst. berulang-ulang, sambil menuju ke kapal yang akan ditumpanginya dari jauh di daratan pelabuhan hingga ke tangga kapal, dan ketika ia menuju tempat di mana ia akan duduk, ternyata tempat duduk dan meja kapten kapal. dan bukan itu saja, bahkan kapten kapal membuat pesta untuk ulang tahun Claude M. Bristol. Ketika sudah pulang kampung dan mengirim surat pada kapten mengapa ia berbuat begitu, kapten kapal itu menjawab waktu melihat Claude M. Bristol di tangga kapal, ia tergerak untuk mengajak Claude M. Bristol agar menjadi tamunya dan duduk satu meja dengannya, selebihnya ia tak bisa menjelaskannya.
Ketika masih menjadi pelajar sekolah lanjutan, saya berniat pergi ke Jakarta dari kota kecil Kebumen di jawa Tengah menuju kota Jakarta dengan kereta api ekonomi. Maklum pada waktu itu belum banyak kereta api mahal seperti sekarang ini, dengan kelas eksekutif dll.
Tapi pada waktu kereta api datang, penumpang yang ada di dalam dan yang ada diluar sama-sama berjubel, maklumlah pada waktu itu masa liburan sekolah
Seperti inilah suasana ramai, ketika akan naik kegerbong kereta api.
Jangankan dapat tempat duduk dikursi penumpang, untuk dapat masuk ke dalam gerbong kereta api saja sudah merupakan suatu perjuangan berat.
Tapi semenjak sedang membeli tiket, saya selalu membayangkan dapat tempat duduk resmi dan selalu berkata: "Saya harus dapat tempat duduk!" Saya harus selalu dapat tempat duduk!" "Tidak ada ruginya saya membayangkan dapat tempat duduk!"
Akhirnya saya dapat tempat duduk. Caranya bagaimana?
AKHIRNYA SAYA DAPAT TEMPAT DUDUK SATU-SATUNYA YANG MASIH KOSONG DI KERETA API YANG BERJUBEL PENUMPANGNYA ITU.
Caranya adalah sbb:Saya terus menerus membayangkan diri saya duduk walaupun secara logika tidak masuk akal, karena anda lihat sendiri contoh keadaan kereta api di waktu liburan atau lebaran seperti diatas. Walaupun saya berdebat dengan diri saya sendiri saya tetap menbayangkan dapat tempat duduk. Debat nya lebih kurang sebagai berikut:
Si Ragu: :"Bagaimana mungkin kamu bisa duduk di kursi dalam gerbong yang tempat duduknya sudah di duduki semua?"
Si Percaya: "Pokoknya saya gambarkan diri saya duduk, kan nggak ada ruginya menggambarkan diri duduk?"
Si Ragu: "Pakai akal dong, mau masuk ke gerbong saja berdesakan begitu, apa lagi mau dapat tempat duduk sebuah kursi?"
Si Percaya: "Saya dapat duduk, saya dapat tempat duduk!"
Ketika saya naik kegerbong, memang semua tempat duduk sudah terisi. Akhirnya saya duduk di sandaran tangan satu kursi yang sudah ada penumpangnya yang duduk disitu, dan saya tetap mengimajinasikan duduk.
Akhirnya SESUATUN YANG ANEH TERJADI....
Penumpang yang sudah duduk didekat saya duduk disandaran tangan bertanya pada saya:"Mau dapat tempat duduk mas?"
Saya menjawab : "ia, tapi dimana? semua sudah penuh?"
Penumpang duduk: "Ada, tapi mau bayar nggak?"
Saya menjawab : "Ia mau!"
Setelah harga yang disetujui saya bayar, orang yang duduk itu berdiri, dan tempat duduknya ia berikan kepadaku! Oh, rupanya ia pegawai di atas kereta api. Ia dapat duduk sejak stasiun keberangkatan, dan dengan saya tebus dengan uang, tempat duduk itu di berikan kepada saya, persis seperti yang saya bayangkan, jadi target saya tercapai.
KALAU JADI PRESIDEN SIH SANGAT ENAK MENDAPAT TEMPAT DUDUK DI KERETA API. GERBONGNYA KHSUS LAGI, SEPERTI TERLIHAT DI ATAS INI, YA BUKAN?
Tapi coba lihat beginilah situasi di stasiun ketika saya sedang memasang target agar mendapat tempat duduk dalam situasi yang mana calon penumpangnya sangat banyak dan saya belum memesan tempat duduk lagi.
MENDAPAT TEMPAT DUDUK SECARA AJAIB DENGAN CARA AFIRMASI, DAN MENGIMAJINASIKAN DAPAT TEMPAT DUDUK.
Waktu itu saya sedang antri di stasiun tugu Yogyakarta akan pergi ke Kebumen. Tapi pada waktu di loket saja sudah antri panjang. Tapi selama antri saya terus berkata-kata pada diri sendiri: "Dapat tempat duduk!" "Dapat tempat duduk!" dst, Saya sengaja meniru cara Claude M. Bristol dapat tempat duduk dekat Kapten Kapal di Kapal laut.
Saya berdebat dengan diri saya sendiri, dialognya sbb:
Si Ragu : "Antrinya begini panjang, saya sudah terlambat datang, mana ada tempat lagi?"
Si Percaya : "Pokoknya dapat tempat, dapat tempat duduk!, dapat tempat
duduk!, tak ada ruginya mengimajinasikan dapat duduk."
Dan ketika saya masuk ke peron, kemudian masuk kegerbong ka yang akan berangkat, memang semua tempat duduk sudah terisi. Tetapi saya tetap membayangkan duduk, dan akhirnya ada keanehan terjadi.....
Disebelah saya berdiri ada seorang ibu duduk di dampingi seorang pemuda yang tampaknya adalah anaknya.
Begitu kereta api mau berangkat, pemuda itu pamit sambil mengucapkan selamat jalan pada ibunya dan tentu saja bangkit dari tempat duduknya yang akhirnya kosong...
Saya dapat tempat duduk seperti yang saya gambarkan!
Ini situasi yang sama ketika saya mengantri di tempat penjualan tiket.
Dan inilah situasi di peron menjelang kereta api berangkat.
http://cara-mencapai-targetke4.blogspot.com/